MANUS.ID
Sosok – Sabtu 7 November 2020, Sekitar Pukul 15.30 Habis Ibadah Shalat Ashar Pemimpin Redaksi manus.id bertemu,
ngobrol dan berbagi cerita dengan salah satu anak muda milenial Papua.
Anak muda milenial Papua yang gigih, pekerja keras dan mandiri. suatu tekad dan semangat anak muda
yang langkah bahkan jarang ditemui di Generasi muda Papua pada Umumnya.
Sederhana, disiplin dan
terbuka inilah kesan pertama ketika bertemu dengannya.
Kami memulai obrolan
dengan beragam persolan mulai dari dunia bisnis hingga masa depan anak muda
Papua kedepan.
Sebagai anak muda
perantauan dan lahir dari keluarga yang serba kekurangan, tidak menyulutkan
niatnya untuk berjuang dan merubah nasibnya terutama membahagiakan keluarganya
dikampung.
Melianus Jikwa namanya,
Lahir di Tolikara 2 Februari Tahun 2000, masih bayi ia suda menjadi anak Yatim,
pasalnya Ayahnya meninggal dunia saat usianya baru kurang lebih 1 Tahun,
meskipun ia tidak pernah
bertemu langsung dengan Ayahnya, tapi ia percaya dan yakin bahwa, Ayahnya seseorang pekerja
keras dan laki laki yang bertanggung jawab serta takut akan firman Tuhan.
Melianus kemudian
dibesarkan dan dirawat oleh Ibunya seorang diri, lalu dibawah Pamanya untuk lanjut
sekolah di Kota,
Habis Tamat dari SMA YPPK
Asisi Sentani 2019, ia kemudian mencoba hidup mandiri dan mengadu nasib
ditengah-tengah hiruk pikuk kota dan persaingan yang begitu ketat,
Mencoba peruntunganya
dengan memulai bisnis Jualan Es jeruk keliling,
Baginya ini adalah sikap
yang tak biasa dan mesti dilakukan, ditengah-tengah kekayaan sumber daya alam
yang kita memiliki tidak serta merta membuat kita abai, terbuai dan dimanjakan,
“kita harus berjuang,
mandiri dan sukses dari keringat kita sendiri bukan bantuan dan pemberian dari
orang lain. Kata Bung Pram Berbahagialah
dia yang makan dari keringatnya sendiri bersuka karena
usahanya sendiri dan maju karena pengalamannya sendiri. Ini
prinsip yang harus di pegang. Katanya.
Anak muda Papua harus
buktikan bahwa kita juga bisa, bisa seperti teman-teman diluar sana. Jangan
gensi, ego dan lain-lain kita harus tunjukkan bahwa stigma tentang anak muda
Papua yang hanya mabuk dan buat onar itu tidak semua benar,
Ada juga banyak generasi
muda Papua yang bisa dan berbuat lebih untuk kemajuan Daerahnya lewat dunia bisnis dan Profesi lainya.
Obrolan yang menarik dan
membuat saya penasaran terkait dengan Nama dari Gerobaknya yang ia beri nama Es
Jeruk AKI Merdeka,
Saya lalu menanyakan, apa
artinya, dengan santai ia menjawab AKI itu, Akronim dari Aktif Kreatif dan
Inovatif kalau Merdeka ya, Bebas dan tidak terikat. Sederhanya saya bebas untuk
mengekpresikan jiwa Bisnis saya tanpa perintah dari orang lain.
Ia kemudian menambahkan,
untuk pendapatanya dalam satu hari bisa mendapatkan Rp 450.000 hingga
Rp.700.000, terbilang cukup kecil tapi saya bangga dan bersyukur, bisa bayar
kosan, kirim keluarga di kampung dan kumpul-kumpul untuk persiapan Kuliah di
Tahun depan.
Dalam satu hari ia
menghabiskan Jeruk sekitar 10-17 Kg, kalaupun lagi rame-ramenya, ya bisa lebih
dari itu, dan biasanya saya mulai dari Depan Bank Papua Sentani sampai Depan
kantor BNPB Hawai Sentani dan balik lagi ke Bank Papua, ini rute saya setiap
hari. Cetusnya
Diakhir obrolan kami, saya
menanyakan siapa yang menjadi Inspirasi dalam menggeluti dunia bisnis ini,
Dengan penuh semangat ia menjawab
banyak, MAMA (Ibu) saya, ia lalu melanjutkan, sebenarnya saya ini, pengagum beratnya
Bob Sadino, bahkan buku yang ditulis tentangnya seperti belajar Goblok dari Bob
Sadino saya suda baca semua, sampai yang paling berkesan dan menjadi spirit
saya adalah kata-katanya tentang Goblok.
“Semakin
goblok seseorang akan kian banyak ilmu yang diperolehnya saya menggoblokan diri
sendiri sebelum menggoblokan orang lain.”
Lalu katanya lagi “Orang Goblok itu ga
banyak mikir yang penting melangkah, Orang pintar kebanyakan mikir akibatnya
tidak pernah melangkah.”
“Setinggi apapun pangkat yang Anda
miliki, Anda tetaplah karyawan. Sekecil kecilnya apapun usaha Anda, Anda adalah
BOS-nya.
”Om Bob selalu menekankan bahwa lebih
baik menjadi seorang pengusaha. Bahkan meskipun usaha yang dibuka sangat kecil
itu lebih baik dari sebesar apapun pangkat yang Anda miliki. Ini yang selalu
saya pegang dan catat dalam perjalanan saya.
Demikian petikan obrolan singkat kami, Saya
menaruh hormat kepada ko (Kamu) ade, ditengah tengah himpitan dan gaya
hidup generasi muda yang abai, instan
dan hedons saat ini, ko mencoba dan berani memulai, berani untuk mengukir
sejarah juangmu. Sebab dalam berbagai perubahan dan peradaban di Negri ini,
banyak diinsiasi oleh anak muda.
ini pertanda dan menjadi angin segar bagi kita, bahwa ko mampu melawan arus dan menjadi rull mode bagi generasi muda Papua lainya. Singkatnya Ade ko tra kosong.
Penulis : Abdul Rais Abbas (Pemred MANUS.ID)